Pedoman Implementasi Refocusing Bidang Keahlian Smk
- Pedoman Implementasi Refocusing Bidang Keahlian SMK. Tata Kelola Bidang Keahlian sangat penting dilakukan. Hal tersebut harus diubahsuaikan dengan potensi perekonomian daerah. Output dari pendidikan Sekolah Menengah kejuruan ialah biar siswa teroptimalisasi dan bisa bersaing dalam pasar tenaga kerja baik nasional maupun regional. Hal itu harus diawali dan bermula dari tata kelola kelembagaan pendidikan di tempat yang harus sesuai dengan kondisi perekonomian lokal. Buku Pedoman Implementasi Refocusing Bidang Keahlian Sekolah Menengah kejuruan hadir untuk menjadi pedoman bagaimana Dinas Pendidikan untuk melaksanakan pengelolaan terhadap bidang keahlian di SMK.
Buku pedoman Implementasi Refocusing Bidang Keahlian SMK disusun menurut hasil kajian NSPK perihal refocusing bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan dari penilaian potensi 9 bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan di wilayah propinsi Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Buku pedoman ini disusun secara runut dimulai dari latar belakang adanya refocusing bidang keahlian SMK, sejarah perkembangan SMK, relasi antara pengembangan pendidikan kejuruan dengan ekonomi, dan mekanisme implementasi refocusing bidang keahlian di SMK.
Fokus buku pedoman ini memperlihatkan pedoman secara teknis kepada pemangku kepentingan Sekolah Menengah kejuruan dalam hal ini Pemerintah Provinsi sebagai pengelola Pendidikan Menengah untuk melaksanakan refocusing bidang keahlian yang ada di SMK. Adanya refocusing bidang keahlian di SMK, pengembangan sekolah akan lebih focus dan sesuai dengan bidang perjuangan dan industry yang berkembang di wilayah Kabupaten/Kota dengan memperhatikan kemampuan sumber daya bidang keahlian yang ada di SMK. Disamping itu langkah penguatan dan pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah khususnya Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan lebih focus, efisien, dan efektif untuk menuju link and match dunia pendidikan kejuruan dengan perkembangan industry berbasis kewilayahan.
Kajian refocusing bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan menurut potensi perkembangan DU/DI dan pengembangan wilayah mempunyai tujuan sebagai:
Kajian refocusing bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan menurut potensi perkembangan DU/DI dan pengembangan wilayah mempunyai manfaat sebagai:
Buku pedoman Implementasi Refocusing Bidang Keahlian SMK disusun menurut hasil kajian NSPK perihal refocusing bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan dari penilaian potensi 9 bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan di wilayah propinsi Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Buku pedoman ini disusun secara runut dimulai dari latar belakang adanya refocusing bidang keahlian SMK, sejarah perkembangan SMK, relasi antara pengembangan pendidikan kejuruan dengan ekonomi, dan mekanisme implementasi refocusing bidang keahlian di SMK.
Fokus buku pedoman ini memperlihatkan pedoman secara teknis kepada pemangku kepentingan Sekolah Menengah kejuruan dalam hal ini Pemerintah Provinsi sebagai pengelola Pendidikan Menengah untuk melaksanakan refocusing bidang keahlian yang ada di SMK. Adanya refocusing bidang keahlian di SMK, pengembangan sekolah akan lebih focus dan sesuai dengan bidang perjuangan dan industry yang berkembang di wilayah Kabupaten/Kota dengan memperhatikan kemampuan sumber daya bidang keahlian yang ada di SMK. Disamping itu langkah penguatan dan pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah khususnya Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan lebih focus, efisien, dan efektif untuk menuju link and match dunia pendidikan kejuruan dengan perkembangan industry berbasis kewilayahan.
Kajian refocusing bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan menurut potensi perkembangan DU/DI dan pengembangan wilayah mempunyai tujuan sebagai:
- Penataan kelembagaan Sekolah Menengah kejuruan sesuai dengan bidang keahlian dengan potensi perkembangan DU/DI dan pengembangan wilayah.
- Meningkatkan aksesibilitas DU/DI dan Sekolah Menengah kejuruan dalam menjalin kemitraan.
- Pemetaan potensi perkembangan DU/DI dan pengembangan wilayah industri dan bisnis di Indonesia.
- Pemetaan bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan di masing-masing pengembangan wilayah industri dan bisnis di Indonesia.
- Merumuskan model refocusing bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan menurut potensi pengembangan wilayah industri dan bisnis di wilayah Indonesia.
- Mengetahui relasi antara refocusing bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan menurut potensi pengembangan wilayah industri dan bisnis dengan kinerja layanan SMK.
Kajian refocusing bidang keahlian Sekolah Menengah kejuruan menurut potensi perkembangan DU/DI dan pengembangan wilayah mempunyai manfaat sebagai:
- Efisiensi penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 yang direvisi.
- Resource sharing diantara kompetensi keahlian yang sebidang keahlian sehingga akan meningkatkan efisiensi pembiayaan penyelenggaraan pembelajaran baik biaya eksklusif maupun tidak langsung.
- Resource sharing penggunaan sumber mencar ilmu diantara kompetensi keahlian yang sebidang sehingga sanggup meningkatkan rasio penggunaan sumber belajar.
- Meningkatkan kinerja kerjasama antara Sekolah Menengah kejuruan yang sebidang keahlian dengan DU/DI yang relevan dalam melaksanakan aktivitas TEFA.
Adanya Buku Pedoman Refocusing ini dibutuhkan Sekolah Menengah kejuruan dan Pemerintah Provinsi sanggup melaksanakan penilaian diri untuk memilih major dan minor bidang keahlian sebagai focus bidang keahlian yang ada di masing-masing Sekolah Menengah kejuruan berbasis pengembangan wilayah industry dan bisnis melalui beberapa tahapan.
Pedoman Implementasi Refocusing Bidang Keahlian SMK.pdf, Unduh
Pelaksanaan refocusing dilakukan secara sedikit demi sedikit sebagai berikut; penilaian internal sumber daya yang dimiliki bidang keahlian di Sekolah Menengah kejuruan menurut kriteria refocusing, analisis potensi ekonomi menurut PDRB, dan penentuan focus bidang keahlian.
Pedoman Implementasi Refocusing Bidang Keahlian SMK.pdf, Unduh
Pelaksanaan refocusing dilakukan secara sedikit demi sedikit sebagai berikut; penilaian internal sumber daya yang dimiliki bidang keahlian di Sekolah Menengah kejuruan menurut kriteria refocusing, analisis potensi ekonomi menurut PDRB, dan penentuan focus bidang keahlian.

Komentar
Posting Komentar